JAKARTA - Banyaknya pemberitaan mengenai masalah pembayaran gaji yang telat, tindakan penganaiayaan, dan tindak asusila terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap.
Menurut pengamat tenaga kerja Janji Sofyan, selama Indonesia masih mengirim TKI bidang rumah tangga, maka akan selalu ada penganiayan dan itu akan terjadi di mana saja.
Dia menegaskan bahwa fungsi kontrol yang tidak berjalan dan belum adanya blue print yang membuat masih terjadinya masalah-masalah seperti itu.
“Karena memang fungsi kontrolnya yang tidak berjalan, sekarang saatnya membuat blue printnya,” ujar Janji saat dihubungi okezone, Minggu (30/1/2011).
Dia mencontohkan, alasan banyaknya TKI yang keluar negeri adalah karena memang di dalam negeri lapangan pekerjaan makin terbatas dan ini yang harus diprioritaskan pemerintah.
“Oleh karena itu mau nggak mau pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan agar masyarakat nggak ada yang keluar. Kalo pemerintah nggak sanggup, ini nggak akan menyelesaikan masalah,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar